Gambar Alat Musik Tradisional dari Sumatera Utara tentunya banyak yang ingin melihatnya begitu juga dengan nama alat musik dari Sumatera Utara ingin orang mengetahuinya. Dan ternyata tidak hanya di Sumatera Utara bahkan daerah lain di Indonesia pun alat musik mereka tidak terlepas dari pengaruh suku tempatan daerah tersebut. Karena hakikatnya instrument musik awalnya bukan untuk menciptakan sebuah lagu, melainkan keperluan adat atau keperluan ritual khusus dari suku-suku tersebut.
Sumatera Utara adalah provinsi yang memiliki ragam etnis dengan suku Batak, suku Nias, dan suku Melayu sebagai penduduk asli wilayah Sumatera Utara. Dan di daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya ditempati oleh orang-orang dari suku Melayu. Kemudian Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak dihuni orang dari suku Minangkabau. Lalu di wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak bermukim orang dari Suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatera Timur, pemerintah kolonial Hindia Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa. Pusat penyebaran suku-suku tersebut di Sumatera Utara, sebagai berikut :
Suku Melayu : di Pesisir Timur, terutama di Kabupaten Deli Serdang, di Serdang Bedagai, dan di Langkat
Suku Batak Karo : di Kabupaten Karo
Suku Batak Toba : di Kabupaten Tapanuli Utara, di Kabupaten Humbang Hasundutan, di Kabupaten Samosir, di Kabupaten Toba Samosir
Suku Batak Mandailing/Angkola : di Kabupaten Mandailing Natal, di Kabupaten Tapanuli Selatan, di Kabupaten Batubara, di Kabupaten Padang Lawas
Suku Batak Pesisir : di Kabupaten Tapanuli Tengah, di Kota Sibolga
Suku Batak Simalungun : di Kabupaten Simalungun
Suku Batak Pakpak : di Kabupaten Dairi dan di Kabupaten Pakpak Barat
Suku Nias : di Pulau Nias
Suku Minangkabau : di Kota Medan, di Kabupaten Asahan, di Pesisir Barat
Suku Aceh : di Kota Medan
Suku Jawa : di Pesisir Timur
Suku Tionghoa : di Perkotaan Pesisir Timur & Barat.
Alat music di Sumatera Utara yang biasa dimainkan, pada umumnya tergantung dengan keperluan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi alat music yang lebih dominan adalah genderangnya. Pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan Sikambang. Upacara – upacara tertentu mengharuskan untuk para pelaksana upacara adat memainkan alat music dari suku mereka, sehingga upacara yang dihajatkan berjalan dengan lancer sesuai yang dilakukan oleh leluhur mereka.
Musik merupakan bunyi suara yang disusun sedemikian rupa hingga mengandung irama, juga lagu, dan bahkan keharmonisan yang dihasilkan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama sehingga terdengar di telinga. Musik memiliki manfaat sebagai sarana untuk menghantarkan pesan kepada khalayak ramai sehingga dapat memberikan efek yang amatlah besar. Musik menjadi media yang menunjukkan kebudayaan (identitas) suatu kelompok, music sebagai ciri suatu budaya atau daerah masing – masing.
Sumatera Utara adalah provinsi yang memiliki ragam etnis dengan suku Batak, suku Nias, dan suku Melayu sebagai penduduk asli wilayah Sumatera Utara. Dan di daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya ditempati oleh orang-orang dari suku Melayu. Kemudian Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak dihuni orang dari suku Minangkabau. Lalu di wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak bermukim orang dari Suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatera Timur, pemerintah kolonial Hindia Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa. Pusat penyebaran suku-suku tersebut di Sumatera Utara, sebagai berikut :
Suku Melayu : di Pesisir Timur, terutama di Kabupaten Deli Serdang, di Serdang Bedagai, dan di Langkat
Suku Batak Karo : di Kabupaten Karo
Suku Batak Toba : di Kabupaten Tapanuli Utara, di Kabupaten Humbang Hasundutan, di Kabupaten Samosir, di Kabupaten Toba Samosir
Suku Batak Mandailing/Angkola : di Kabupaten Mandailing Natal, di Kabupaten Tapanuli Selatan, di Kabupaten Batubara, di Kabupaten Padang Lawas
Suku Batak Pesisir : di Kabupaten Tapanuli Tengah, di Kota Sibolga
Suku Batak Simalungun : di Kabupaten Simalungun
Suku Batak Pakpak : di Kabupaten Dairi dan di Kabupaten Pakpak Barat
Suku Nias : di Pulau Nias
Suku Minangkabau : di Kota Medan, di Kabupaten Asahan, di Pesisir Barat
Suku Aceh : di Kota Medan
Suku Jawa : di Pesisir Timur
Suku Tionghoa : di Perkotaan Pesisir Timur & Barat.
Alat music di Sumatera Utara yang biasa dimainkan, pada umumnya tergantung dengan keperluan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi alat music yang lebih dominan adalah genderangnya. Pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan Sikambang. Upacara – upacara tertentu mengharuskan untuk para pelaksana upacara adat memainkan alat music dari suku mereka, sehingga upacara yang dihajatkan berjalan dengan lancer sesuai yang dilakukan oleh leluhur mereka.
Musik merupakan bunyi suara yang disusun sedemikian rupa hingga mengandung irama, juga lagu, dan bahkan keharmonisan yang dihasilkan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama sehingga terdengar di telinga. Musik memiliki manfaat sebagai sarana untuk menghantarkan pesan kepada khalayak ramai sehingga dapat memberikan efek yang amatlah besar. Musik menjadi media yang menunjukkan kebudayaan (identitas) suatu kelompok, music sebagai ciri suatu budaya atau daerah masing – masing.
Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara yang dimainkan dalam satu paduan |
Provinsi Sumatera Utara merupakan sebuah provinsi yang terdiri dari beberapa kabupaten dengan suku beragam serta memiliki alat musik tradisional yang beragam pula. Secara umum alat musik tradisional dari Sumatera Utara kerap digunakan di dalam kegiatan-kegiatan atau upacara-upacara adat tradisional baik suka maupun duka. Hal ini tentu menambah khasanah pariwisata sumut, khususnya Medan Wisata.
Nama Alat Musik Tradisional dari Sumatera Utara
Banyak sekali orang yang ingin tahu nama alat musik tradisional dari Sumatera Utara dan juga bagaimana cara memainkannya. Karena terkadang sangat disayangkan bila ragam alat musik tradisional dari Indonesia tidak dilestarikan, berikut rangkuman instrument music tradisional yang ada di Sumatera Utara ;
Alat Musik Tradisional Aramba
Alat musik Arumba terbuat dari tembaga, suasa, kuningan dan nikel. Aramba dimainkan dengan cara dipukul. Biasanya instrumen musik tradisional ini ditemukan saat upacara-upacara adat suku Nias.Gambar Alat Musik Aramba |
Alat Musik Tradisional Doli-doli
Alat Musik Tradisional Doli-doli merupakan alat musip tiup yang dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik yang terbuat dari 4 bilah kayu adalah salah satu alat musik tradisional Sumatera Utara, jenis ini banyak dijumpai di daerah Nias.Alat Musik Tradisional Druni Dana
Alat Musik Tradisional Druni dana menyerupai alat musik Doli-doli yang terbuat dari kayu, namun Druni Dana terbuat dari bambu yang dibentuk sedemikian rupa sampai hampir menyerupai garpu tala. Alat musik druni dana juga berasal dari daerah nias.Alat Musik Tradisional Faritia
Alat Musik Tradisional Faritia serupa dengan alat musik gong, yang terbuat dari logam atau perunggu. Hanya saja ukurannya lebih kecil daripada alat musik gong pada umumnya. Cara memainkannya juga keseluruhan sama seperti alat musik gong, yaitu dipukul dan memiliki bunyi yang khas.Alat Musik Tradisional Garantung
Alat Musik Tradisional Garantung merupakan salah satu alat musik dengan cara memainkan dipukul, terbuat dari wilahan kayu (xylophone) yang berbahan dasar dari kayu ingol dan dosi. Masing-masing wilahan mempunyai nada yaitu, 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la), 7 (si). Garantung terdiri atas 7 wilahan yang digantungkan di atas kotak yang sekaligus berfungsi sebagai resonatornya.Alat Musik Tradisional Gendang Singanaki
Alat Musik Tradisional Gendang Singanaki ini terbuat dari kayu dan kulit binatang. Alat musik Gendang khas Batak Karo ini terdiri dari dua bagian yaitu alat musik gendang yang penganaki dan anak gendang yang dinamakan gerantung/enek-enek. Alat musik Gendang yang berukuran kecil dan ramping ini dibunyikan dengan alat pemukul.Alat musik Gendang berfungsi sebagai pembuat ritme dalam satu ensambel musik gendang lima sendalanen yang dimainkan bersama sarune. Alat musik gendang ini dimainkan pada saat upacara adat yang berkaitan dengan religi dan pesta muda-mudi (guro-guro aron).
Alat Musik Tradisional Gendang Sisibah/Pakpak
Alat Musik Tradisional Gendang Sisibah ini dimainkan dengan cara dipukul, terdiri dari sembilan buah dengan bunyi suara yang berbeda. Alat Musik Gendang Sisibah/Pakpak terdiri atas beberapa jenis, salah satu diantaranya adalah Gendang Sisibah atau dalam bahasa Batak diartikan Gendang Sembilan. Gendang ini dipakai untuk mengiringi upacara adat yang ada di Pakpak Dairi baik diacara suka maupun duka.Alat Musik Tradisional Gong Penganak
Alat Musik Tradisional Gong Penganak merupakan alat musik dari Karo, berupa gong kecil dengan diameter 16 Cm, yang berfungsi untuk mengiringi alat musik lainnya, sehingga penambahan alat musik gong irama musik kedengarannya semakin indah. Nada alat musik ini yang dihasilkan oleh penganak lebih linggi dari pada gong.Gambar alat musik sumatera utara |
Alat Musik Tradisional Gonrang
Alat Musik Tradisional Gonrang ini dimainkan dengan cara dipukul dengan kayu (stick) Gonrang biasanya menjadi musik tabuh yang dimainkan secara bersamaan dengan alat musik tradisional lainnya dari Simalungun. Alat musik ini berbentuk besar dan terbuat dari kayu pilihan, alat musik Gonrang ini hampir sama dengan Gordang yaitu alat musik tradisional Sumatera Utara yang mirip dengan gendang. Banyak dijumpai di daerah Kabupaten Simalungun di Sumatera Utara.Alat Musik Tradisional Gordang
Alat Musik Tradisional Gordang ini bentuknya seperti gendang jawa yang dimainkan pada acara-acara musik gamelan. Alat musik Gordang ini terbuat dari kayu dan dimainkan dengan cara dipukul. Gordang ini terbuat dari kayu dan dimainkan dengan cara dipukul.Gambar Alat Musik Gordang |
Alat Musik Tradisional Hapetan
Alat Musik Tradisional Hapetan yang satu ini khas dari daerah Tapanuli. Cara memainkannya dengan cara dipetik, hampir mirip dengan kecapi.gambar alat musik hapetan |
Alat Musik Tradisional Hesek
Alat Musik Tradisional Hesek adalah sebagai ketukan dasar yang harus didengar oleh seluruh pemusik (pargonsi) sehingga ensambel Gondang Sabanguna menjadi harmonis.Penggunaan alat musik yang dipergunakan di dalam penyajian Gondang Hasapi hampir sama dengan Gondang Sabangunan akan tetapi memiliki perbedaan, yaitu sebagai berikut : Alat musik leader Sarune Etek (bentuknya lebih pendek sekitar 1 1/2 jengkal jari tangan} sebagai pembawa melodi utama sesuai dengan gaya dan ciri khas alat musik tersebut). Alat musik pendamping leader Sulim (sejenis seruling dari bambu) juga memainkan melodi utama sesuai dengan gaya dan ciri khas alat musik tersebut).
Alat Musik Tradisional Hasapi
Alat Musik Tradisional Hasapi, penggunaan alat musik yang dipergunakan di dalam penyajian Gondang Hasapi hampir sama dengan Gondang SabangunanAlat Musik Tradisional Kompang
Alat Musik Tradisional Kompang suku melayu ini biasanya digunakan untuk mengiringi lagu-lagu gambus yang mana dulunya dibawakan oleh bangsa Arab. Kompang sangat populer hingga sekarang. Kerap digunakan sebagai alat musik pengiring.Alat Musik Tradisional Kulcapi
Alat Musik Tradisional Kulcapi dimainkan dengan cara dipetik, Kulcapi memiliki ciri khas yang sama dengan alat musik akustik lainnya. Kulcapi Karo memiliki 2 senar. Alat musik Karo ini bisa dimainkan sendiri (tunggal) dan juga dapat digunakan bersama dengan Sarune Karo, Gendang dan Sarune.Alat Musik Tradisional Lagia
Alat Musik Tradisional Lagia terbuat dari batang aren dan kayu magai. Dimainkan dengan cara digesek menggunakan rotan atau bambu. Alat musik ini digunakan untuk mengiringi sang penyanyi. Senarnya terbuat dari akar pohon Salak. Alat msuik tradisional Nias lainnya adalah: Doli-Doli, Fondrahi, Gondra dan Rici-RiciAlat Musik Tradisional Ogung
Alat Musik Tradisional Panggora
Alat Musik Tradisional Panggora adalah alat musik sejenis gong namun dengan suara bunyi “pok”. Bunyinya seperti itu karena gong jenis ini dimainkan oleh satu orang dengan pukulan menggunakan stik dan bagian pinggiran gong diredam dengan pegangan tangan. Panggora ini adalah gong yang paling besar dengan ukuran diameter mencapai 37 cm dengan ketebalan kira-kira 6 cm.Alat Musik Tradisional Rebana
Alat Musik Tradisional Rebana ini disebut juga gendang terbuat dari kulit binatang seperti kerbau, kambing atau lembu, dan alat musik ini merupakan salah satu alat musik dalam keluarga genderang. Setiap bangsa seperti China, Melayu dan India mempunyai gendang dengan nama-namanya tersendiri. Gendang Rebana dapat dibuat dalam berbagai ukuran dan kegunaan. Ada gendang Rebana yang digunakan untuk persilatan bagi orang Melayu. Ada gendang Rebana yang digunakan bagi tari-tarian dan ada juga yang digunakan untuk menyambut perayaan dan untuk acara tertentu.Gambar Alat Musik Rebana |
Alat Musik Tradisional Sarune Bolon
Alat Musik Tradisional Sarune Bolon ini terbuat dari logam. Sarune Bolon memiliki enam lubang nada dan berperan sebagai pembawa melodi. Alat ini termasuk bagian dari perangkat gondang sabangunan dari Batak Toba yang digabungkan dengan instrumen Taganing (perangkat gendang), gondang (gendang berukuran besar), ogung (gong), hesek (simbal), dan adap (gendang kecil). Sedangkan pada masyarakat Simalungun, sarune bolon merupakan bagian dari perangkat gindrang saparangguan. Sarune bolon dimainkan bersama gondrang sipitu-pitu, gondrang sidua-dua, ogung, mongmongan,dan sitalasayak saat upacara adat.gambar alat musik sarune bolon |
Alat Musik Tradisional Sulim
Alat Musik Tradisional Sulim adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambu seperti seruling atau suling. Sulim memiliki 6 lubang nada dengan jarak antara satu lubang nada dengan lubang nada lainnya dilakukan berdasarkan pengukuran-pengukuran tradisional sehingga menghasilkan suara yang berbeda. Sulim merupakan alat musik tradisional Sumatera Utara yang paling sering ditemukan karena pembuatannya yang tergolong mudah.Alat Musik Tradisional Taganing dan Gordang
Alat Musik Tradisional Taganing dan gordang adalah alat musik yang berfungsi sebagai pembawa melodi yang sifatnya lebih ritmis meningkahi (menjahit) permainan dari Sarune (Melodi utama} pada ensambel gondang sabangun. Alat musik ini dibunyikan dengan cara dipukul.Alat Musik Tradisional Tali Sasayat
Alat Musik Tradisional Tali Sasayat ini terbuat dari kuningan. Alat musik ini dimainkan dengan memasukkan jari telunjuk kiri dan kanan yang dikaitkan pada simpulan tali kemudian ditepuk-tepukkan. Sitalasayak dimainkan pada upacara adat masyarakat Batak Simalungun. Sitalasayak dimainkan bersama beberapa jenis alat musik gondrang sipitu-pitu (terdiri dari tujuh buah gendang), gondrang sidua-dua (terdiri dari dua gendang), ogung (gong), mongmongan (canang/gong kecil) dan sarune bolon (alat musik tiup).gambar alat musik tali sasayat |
Bila ada kesalahan dalam penyampaian informasi atau penambahan informasi tolong isi kolom komentar. Alat Musik Tradisional Indonesia sangat banyak ragamnya dan ini adalah beberapa Alat Musik Tradisional dari Sumatera Utara.
Advertisement